Hati-hati! Jangan Sering Konsumsi Makanan Siap Saji Saat Karantina

Membuat Sembelit

Makanan cepat saji, bukan hanya rendah nutrisi, tapi juga tidak mengandung serat dan rata-rata hanya mengandung lemak. Serat yang terkandung dalam makanan cepat saji biasanya hilang selama pemrosesan. Padahal, serat penting agar pencernaan tetap lancar. Tanpa jumlah serat yang memadai, tentunya akan membuat kita sangat rentan mengalami sembelit.

Obesitas

Hal ini banyak terjadi bagi kebanyakan orang, yakni mengalami kenaikan berat badan yang sangat signifikan selama karantina. Bisa jadi akibat keseringan mengonsumsi makanan cepat saji. Makanan olahan seringkali tinggi lemak tidak sehat, seperti minyak biji dan minyak nabati yang mudah terhidrogenasi menjadi lemak trans.

Minyak nabati sangat tidak sehat, apalagi jika ditambahkan ke dalam daging-dagingan yang sudah cukup tinggi kadar lemaknya. Minyak nabati mengandung asam lemak omega-6 yang jika dikonsumsi berlebih dapat mendorong oksidasi dan peradangan dalam tubuh. Bukan hanya kelebihan berat badan, konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak ini juga mengakibatkan risiko penyakit serius.

Berisiko Terkena Penyakit Serius

Bahaya lainnya, makanan olahan biasanya sarat dengan gula tambahan. Seperti diketahui, mengkonsumsi gula berlebihan bisa berbahaya karena bisa mengganggu proses metabolisme. Selain itu, konsumsi gula berlebih juga dapat menyebabkan resistensi insulin, trigliserida tinggi, peningkatan kadar kolesterol berbahaya, dan peningkatan akumulasi lemak di hati dan rongga perut. Akibatnya, seseorang yang mengkonsumsi gula dalam jumlah berlebih berisiko tinggi terkena penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan kanker.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya