COVID-19,Resesi Ekonomi,dan Urgensi Kebersamaan
Sebaliknya, semua elemen masyarakat didorong untuk mewujudkan iklim kondusif. Tidaklah sulit karena kondusifitas bakal terwujud dan terjaga jika ruang publik tidak dijejali dengan pernyataan provokatif yang berpotensi menakut-nakuti banyak orang.
Patut diingat bahwa pandemi corona barulah awal krisis sebab setelahnya berlanjut dengan resesi ekonomi. Dua bencana ini tak terelakkan sehingga harus dihadapi. Butuh kebersamaan seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menghadapi dua bencana ini.
Untuk menguatkan keyakinan masyarakat di tengah kejadian luar biasa akibat wabah virus corona dan resesi, pemerintah terus bekerja keras untuk mewujudkan dua tujuan besar yang sama strategisnya.
Pertama, menangani dan memberi layanan medis kepada semua pasien COVID-19, serta gencar mengupayakan cegah-tangkal penyebaran virus corona di semua wilayah melalui koordinasi dengan semua pemerintah daerah. Selain itu, juga mengubah sejumlah bangunan atau fasilitas umum untuk menampung dan merawat pasien COVID-19.
Agar hidup kebangsaan dan kenegaraan tidak lumpuh, negara ini tidak di-lockdown. Kendati rumit, pemerintah lebih memilih menerapkan kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) tingkat wilayah.
Penerapan PSBB tingkat wilayah atau daerah bergantung pada kondisi daerah sehingga inisiatif penerapan PSBB ada di tangan kepada daerah (gubernur, bupati, dan wali kota), tentunya setelah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan.