Aparat Gabungan Cianjur Ceck Point Kendaraan Dari Bandung

Tracing Warga

Dibagian lain, Satuan Tugas Gugus Covid-19 Cianjur, Jawa Barat, melakukan tracing terhadap warga yang kontak dengan pasien Covid-19 yang meninggal usai melahirkan anak kembar di Cianjur,belum lama ini.

Pelacakan kontak ini dilakukan sebagai upaya Dinas Kesehatan agar dapat dipastikan sumbernya, sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19) di Kabupaten Cianjur.

“Kemarin kita melakukan tracing kontak di Puskesmas Bojonglarang dan mendapatkan, 29 OTG (Orang Tanpa Gejala-red.) termasuk suami almarhum,” kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr. Yusman Faisal, di Cianjur.

Dokter Yusman menjelaskan, penelusuran kontak juga dilakukan di beberapa Rumah Sakit di Cianjur, diantaranya RSUD Sayang tempat dimana sebelumnya almarhumah melahirkan bayi kembar dan di RSUD Cimacan tempat dimana sebelumnya diisolasi karena gejala Covid-19.

Seorang pengemudi di cek suhu badan oleh petugas kesehatan dari aparat gabungan dalam kegiatan ceck point,Selasa (21/4/2020) di Jalan Rajamandala Km 21. Foto: Klik nusae/adhi

“Di RSUD Sayang ada 45 orang tenaga medis dan di RSUD Cimacan ada 9 orang, dan semua kita langsung rapid test,” kata Yusman.

Yusman menuturkan, untuk bayi yang baru dilahirkan sudah dirawat dan kondisinya membaik, bayi tersebut juga sudah dilakukan rapid test dan hasilnya negatif Covid-19.

“Hasil Swab sudah ada meskipun bukti fisik belum diserahkan, tapi secara lisan hasilnya negatif,” ungkap Yusman.

Yusman mengatakan, saat ini pihak Dinas Kesehatan Cianjur berupaya menggali dan mengumpulkan data tracing kontak pasien Covid-19.

“Dari 1 kasus positif ini kita tracing kontak ada 83 orang, semuanya sudah melaksanakan rapid test,” papar Yusman.

foto: adhi

Sementara untuk data Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Cianjur saat ini ada 24 pasien dalam pengawasan yang masih menjalani perawatan dan isolasi.

Sedangkan 6 orang sudah selesai dan dinyatakan sembuh, namun 6 meninggal dan negatif Covid-19, PDP yang masih dirawat semua dalam keadaan membaik, ditambah ada pasien yang sudah pulang karena sudah sembuh.

“ODP terus bertambah saat ini ada 394 masih dalam pemantauan,” jelas  Yusman.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya