Ampun Da,Dalam Situasi Zero Income Bank Masih Tagih Cicilan
Persaingan Global Pariwisata
Terlepas dari semua diskusi yang dibangun. Ada beberapa point penting dalam menghadapi recovery sekaligus kompetisi global ke depan.
Pertama, jangan terlambat dalam melakukan kegiatan Re-Branding untuk daya tarik Indonesia secara umum dan Jabar khususnya harus sudah dimulai. Peperangan kompetisi ditingkat internasinal sekarang sudah berjalan.
Kedua, Kemenparekraf sebaiknya tidak hanya menganggarkan untuk mengangkat 10 distinasi unggulan.
Ketiga, branding daya tarik di Jawa Barat harus lebih ditingkatkan untuk bisa merebut pasar wisatawan nusantara.
Keempat, mendorong agar semua Industri Pariwisata termasuk pendukungnya seperti Airlines, transportasi darat dan lainnya harus menerapkan harga/tarif yang benar-benar bersaing dengan koneksitasnya di seluruh daerah di Indonesia. Sebab saingan rival terberat Indonesia adalah dunia,bukan hanya Singapura, Vietnam, Thailand, Korea dan Jepang.
Kelima, agar Industri pariwisata di Indonesia dapat menggeliat dan segera pulih kembali dalam masa recovery kedepan, pemerintah hendaknya dapat membantu supaya tetap survive dan keluar dari beban yang sangat berat sebagai akibat masa darurat Covid-19 ini.
Tidak ada yang tahu pasti sampai kapan kondisi darurat Covid-19 ini akan berakhir, akan tetapi gambar tentang Jawa Barat yang penuh pesona, bersih, tidak mahal dan aman haruslah terus dikampanyekan.
Biarkan Bali dengan pasar wisatawan manca negara (wisman)-nya karena core-nya memang disana,tetapi Jawa Barat akan menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara (wisnu).
(adh)