5 Kuliner Khas Banyuwangi, Patut Dicoba Pasca Corona
Pecel rawon
Kuliner yang satu ini sama seperti rujak soto. Pecel rawon juga merupakan perpaduan dari dua makanan. Pecel rawon terdiri dari nasil pecel berisi sayuran rebus dan sambal pecel. Kemudian, nasi pecel ini disiram dengan kuah rawon, tanpa menyertakan dagingnya. Sebagai pengganti daging, tersedia udang goreng, empal sapi, ragi, paru goreng, dan rempeyak kacang.
Sego Tempong
Berikutnya ada sego tempong, yaitu nasi yang disajikan dengan berbagai lauk, lalapan, dan sambal yang khas. Walau terlihat sederhana, makanan ini memliki rasa yang istimewa dan khas. Dalam Bahasa Osing, tempong berarti “tampar”. Salah satu ciri khas makanan ini memang sambal pedas yang membuat bibir kita serasa kena tampar saat memakannya.
Pecel pitik
Hidangan pecel pitik atau pecel ayam merupakan sajian kuliner dengan bahan dasar ayam kampung yang dipanggang lalu disuwir-suwir dan dilumuri dengan parutan kelapa berbumbu kemiri, cabai rawit, terasi, daun jeruk, garam, dan gula. Di Banyuwangi, makanan ini sudah bisa ditemui di banyak restoran atau warung.
Awalnya, dulu pecel pitik hanya disajikan saat ritual Suku Osing. Ada beberapa aturan saat membuat makanan ini, salah satunya dilarang menyuwir ayam dengan pisau, tetapi harus dengan tangan. Orang yang memasaknya pun dilarang berbicara selama proses berlangsung.*** (IG/Pesona Indonesia)