PHRI Pertanyakan Kenapa Anggaran Pariwisata Kecil
“Pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung itu banyak diperoleh dari sektor pariwisata. Tahun ini saja hampir 900 miliar. Tetapi kenapa kembalinya ke pariwisata justru kecil. Akibatnya, agak sulit untuk melakukan upaya pengembangan destinasi, guna mengimbangi persaingan di luar,” kata Herman.
Padahal Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah meluncurkan tagline pariwisata menjadi lokomotif ekonomi Jawa Barat. Maka sejogjanyalah upaya menuju kearah pencapaian tersebut harus benar-benar didukung piranti pemerintah daerah, salah satunya melalui proposional anggaran.
Sementara itu Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Jawa Barat Budijanto Ardiansjah setali tiga uang dengan apa yang dikemukakan Ketua PHRI Jabar. Bahwa secara angka Kota Bandung ini sudah memiliki jumlah wisatawan yang cukup besar, mencapa sekitar 7 juta.
“Nah yang mau saya katakan, dengan 7 juta wisatawan itu sudah memberikan manfaat apa bagi Kota Bandung. Apa justru hanya akan menyumbangkan kemacetan. Inilah yang saya khawatirkan. Jangan sampai kelah nantinya justru akan memunculkan over turisme,” ungkap Budijanto.
Menghadapi kemungkinan fenonema tersebut,Budijanto menyarankan agar mulai sekarang pemerintah Kota Bandung sudah memikirkan wisatawan yang berkualitas.
“Misalnya, wisatawan mancanegara. Mereka sudah pasti masuk dalam kategori berkualitas karena mereka datang tidak menggunakan kendaraan pribadi. Nginep di hotel,makan di restoran, membeli paket wisata,shoping dan lainnya,” ujar Budijanto.