‘Berbagi’ Bisa Redam Stres Dampak Covid-19
Merasa Lebih Bahagia
Secara biologis, memberi dapat menciptakan “cahaya hangat” yang mengaktifkan area otak yang berkaitan dengan kebahagiaan, koneksi dengan orang lain, dan kepercayaan. Ada bukti bahwa selama perilaku berbagi atau memberi yang dilakukan dapat mengeluarkan zat kimia “perasaan nyaman” di otak, seperti serotonin (zat pemediasi suasana hati), dopamin (bahan kimia perasaan senang) dan oksitosin (zat kimia peningkat dan ikatan).
Selain itu, dengan berbagi dan memberi dapat merangsang jalur mesolimbik, yang merupakan pusat penghargaan di otak melepaskan endorfin. Berbagi juga bisa membuat ketagihan.
Meningkatkan Suasana Hati Positif dan Tingkat Stres jadi Rendah
Meningkatnya perasaan diri yang positif, bisa memunculkan suasana hati yang benar-benar lebih optimis dan pandangan hidup sebagai manfaat kesehatan dari berbagi. Studi menunjukkan bahwa menyumbangkan uang untuk amal telah terbukti berdampak positif pada otak.
Efek-efek tersebut hampir sama dengan aktivitas yang biasanya diasosiasikan dengan kegembiraan dan kebahagiaan seperti makan, berolahraga, atau gerakan kasih sayang seperti memeluk seseorang. Berbagai reaksi kimia dapat mengarah pada pola peningkatan kesehatan mental dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Ada banyak keuntungan dari membantu orang lain, karena menyumbang dapat membantu kehidupan orang lain yang lebih baik dan membuat lebih sehat.