Museum “The Heritage Building”, Wisata Sejarah di Kompleks Kedubes AS
Awalnya, gedung ini dibangun sebagai sebuah villa mewah di kawasan yang saat itu disebut Koningsplein. Kawasan ini dikembangkan pada abad 19 sebagai kawasan eksklusif, di mana para elite tinggal. Gedung sempat pindah kepemilikan sebelum akhirnya dikuasai Soekarno untuk kantor delegasi Indonesia dalam mempersiapkan perundingan dengan Belanda pada 1949.
Usai digunakan delegasi Indonesia untuk KMB, gedung itu kemudian dijadikan kantor perwakilan Pemerintah AS di Jakarta tahun 1952. Pada saat yang sama, Kedutaan AS juga membeli tanah di sebelahnya untuk dibangun menjadi Kedutaan Besar AS yang pembangunannya selesai 1958.
Sejak itu, Gedung Sjahrir berada di Kedubes AS dan jadi bagian dari ruangan kerja staf kedutaan. Tahun 2012, Amerika membangun kantor baru di lokasi ini, namun dalam pemugarannya AS masih mempertahankan bangunan lamanya.
Saat ini bangunannya tampak seperti aslinya, yaitu lantai marmer putih bersaput abu-abu, tiang-tiang besi, jendela-jendela, dan kuda-kudanya. The Heritage Building ini, kini difungsikan menjadi tempat pameran yang mengisahkan sejarah perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan dan kedaulatan, termasuk bagaimana peran AS dalam mendukung kemerdekaan Indonesia.
Di sana terdapat beberapa foto momentum bersejarah yang dipajang, seperti foto karya JD Noske yang mengabadikan Konferensi Meja Bundar 23 Agustus sampai 2 November 1949. Piagam Atlantik (The Atlantic Charter), dan Kapal Angkut Tempur Kelas Haskell milik Angkatan Laut AS, USS Renville (APA-277) tempat penandatanganan Perjanjian Renville antara Indonesia dan Belanda yang difasilitasi oleh Amerika Serikat. Dan sejumlah foto bersejarah koleksi Arsip Nasional, kantor Betita ANTARA/ IPPHOS dan lainnya dipajang di ruang pameran. Juga berita-berita seputar perjuangan kemerdekaan RI dan peran serta Amerika di dalamnya.***(IG)