Menyulap Bandara Soetta Jadi Pusat Budaya dan Pariwisata

Di Bandara Soekarno-Hatta saat ini tengah dibangun integrated building. Di dalamnya terdapat hotel, convention room, lifestyle retail, yang akan menjadi satu dengan bangunan Stasiun Kereta Bandara, serta Shelter bus, taksi dan Shelter Skytrain.

Muhammad Awaluddin mengatakan ke depannya ketiga aspek yaitu art, culture & tourism pastinya dikembangkan kembali agar customer experience semakin meningkat dan semakin berkesan bagi wisatawan.

Bandara Soekarno-Hatta. Foto:IG-@

Menyusul hal tersebut, PT Angkasa Pura II akan melakukan benchmark ke beberapa bandara di luar negeri seperti misalnya Bandara Incheon di Seoul (Korea Selatan), Haneda di Tokyo (Jepang) dan Hamad di Doha (Qatar).

Incheon beberapa kali meraih gelar Airport of The Year dari Skytrax serta menjadi World’s Best Transit Airport pada 2019. Sementara itu Haneda, menurut Skytrax, memiliki peran penting dalam mendukung Jepang sebagai negara yang berbasis pariwisata.

Sedangkan Hamad berdasarkan Skytrax merupakan bandara yang memiliki terminal penumpang pesawat dengan arsitektur terbaik.

Melalui kekayaan seni dan budaya di Indonesia kemudian dipadukan dengan layanan berbasis digitalisasi serta benchmark di bandara-bandara kelas dunia lainnya,Bandara Soetta optimis bisa lebih optimal.

“Kami ingin lebih memaksimalkan peran sebagai Pintu Gerbang Utama Indonesia dan destinasi wisata yang berkesan bagi wisatawan mancanegara,” tutup Muhammad Awaluddin.

(adh/dtk)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya