Kemenag Tetapkan BIJB Kertajati Sebagai Embarkasi/Debarkasi Haji
Ibut juga menambahkan, secara umum BIJB siap sebagai embarkasi/debarkasi haji. “Tim Saudi Airlines sudah datang untuk berdiskusi dan sudah tidak ada masalah,” tuturnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar menyampaikan, tahun ini pihaknya akan membangun asrama haji di Indramayu. Ia berharap, Pemda bisa ikut membantu dengan membangun masjid di sana. “Terima kasih kepada Pemda. Pemda berjanji bangun masjid di asrama haji Indramayu,” imbuhnya.
Nizar mengingatkan kepada pengelola BIJB, akhir Januari 2020, GACA (General Authority of Civil Aviation), Arab Saudi, akan melakukan survei. Nizar berharap baik Pemprov, Dirjen Perhubungan Udara, Otoritas PT. Angkasa Pura II, maupun Kepala BIJB Kertajati dapat memberikan penjelasan dengan baik terkait kesiapan BIJB Kertajati sebagai Bandara Penerbangan Haji Tahun 2020.
Sementara itu, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan terima kasih atas adanya kepastian dari Menag tentang pemanfaatan BIJB sebagai embarkasi/debarkasi haji. Menurutnya, hal itu sudah lama diharapkan masyarakat Jabar.
“Fasilitas di sini sudah memadai, tapi belum bisa dimanfaatkan maksimal. Insya Allah dengan keputusan ini, BIJB lebih manfaat untuk agama dan negara. Saya juga berharap BIJB Kertajati bisa dimaksimalkan untuk pemberangkatan umrah masyarakat Jabar,” papar Uu Ruzhanul.
Sebelum menuju BIJB, Kakanwil Kemenag Jabar Bukhori di Asrama Haji Bekasi menjelaskan proses pemberangkatan jemaah haji Jawa Barat. Sebelum diberangkatkan ke Bandara Kertajati, jemaah akan menginap di Asrama Haji Bekasi. Di sana akan dibagikan gelang identitas, paspor, dan uang saku (living cost) jemaah sebesar SAR1500. Pemeriksaan kesehatan jemaah, x-ray, boarding, dan proses imigrasi juga dilakukan di asrama haji.
“Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, jemaah kemudian diberangkatkan dengan bus dari asrama haji menuju Bandara Kertajati dengan estimasi waktu tempuh 3-4 jam,” terang Bukhori.***(IG)