Jabar Layak Menjadi Pusat Fashion Muslim Dunia
Dalam kesempatan tersebut, Pemdaprov Jabar bersama Shafira Corporation sekaligus menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait green business atau bisnis berkelanjutan dengan memperhatikan keberlangsungan lingkungan.
Nota kesepahaman itu mempunyai misi ‘Fashion Industries and Sustainability’ yang berisi kesepakatan tentang kontribusi industri fashion terhadap lingkungan. Nantinya, Shafira Corporation siap mendukung berbagai program terkait lingkungan yang dicanangkan Pemdaprov Jabar.
“Kami dorong kepada pihak-pihak yang punya tujuan bisnis, dakwah, dan (urusan) kemanusiaan lainnya,” tambah Emil.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar Atalia Ridwan Kamil yang turut mendampingi gubernur dalam acara tersebut mengungkapkan, industri fashion nasional tumbuh pesat dan menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kedua dari sub-sektor ekraf setelah kuliner.
Menurut Atalia, khususnya pakaian muslim, saat ini tren tersebut terus berkembang, termasuk dengan banyaknya perempuan Indonesia yang mengenakan hijab. “Hijab menjadi fashion. Ini harus diapresiasi. Fashion muslim juga menjadi sebuah syiar,” ungkapnya.