Pesantren OPOP Curi Perhatian Delegasi Dunia di World Halal Summit
Sementara itu, Kepala Dinas KUMKM Jabar, Kusmana Hartadji merasa bangga bahwa beberapa pondok pesantren memiliki produk-produk yang diunggulkan dan menembus pasar dunia. Jabar mempunyai 88 pesantren yang dianggap unggul. Lima pesantren yang pameran di Turki merupakan role model yang diajukan Pemprov Jabar ke dunia internasional dan mendapat sambutan hangat.
“Saya melihat langsung antusiasme pasar luar negeri dengan pesantren-pesantren ini dalam World Summit ini. Terbukti dengan adanya MoU-MoU pembelian produk-produk pesantren kita,” tuturnya.
Kusmana menambahkan, untuk memenuhi permintaan pasar dunia ini, maka semua pesantren harus bekerja sama, karena tidak mungkin pesanan yang banyak itu dipenuhi satu pesantren saja. Selain itu, tindak lanjut dari pameran internasional ini perlu melibatkan dinas-dinas lain di luar Dinas KUMKM.
Ke depannya, Kusmana berharap agar pesantren yang ikut lebih dari lima. Namun pesantren itu harus punya kemampuan berkomunikasi, memahami sistem perdagangan.
“Dalam pameran seperti ini, kendalanya adalah bahasa. Perusahaan-perusahaan yang bertransaksi dengan pesantren kita berasal dari negeri-negeri yang berbahasa Prancis, Afrika, Arab, Rusia dan lain-lain,” imbuhnya.
Dinas KUMKM juga berfokus pada pelatihan untuk menghadapi ekspor saja. Selain prosedur ekspor, juga ada pelatihan negosiasi.*** (IG)