Pantai Plengkung, Spot Surfing Kelas Dunia di Banyuwangi
Ombak Pantai Plengkung berbentuk memanjang, tinggi, dan berkecepatan tinggi. Pantai ini juga dikenal memiliki 3 tingkatan ombak yang didasarkan pada tinggi rendahnya ombak. Pertama, Many Track Waves, ombak dengan tingkatan yang paling rendah dengan tinggi ombaknya berkisar 3-4 meter. Tingkatan ombak ini biasa digunakan peselancar pemula. Kemudian, Speedis Waves dengan tinggi ombak 5-6 meter.
Tingkatan ketiga, yaitu Kong Waves. Ombak yang satu ini memiliki tinggi 6-8 meter. Ombak ini yang paling memungkinkan untuk melakukan Tube Riding (salah satu trik paling radikal dalam berselancar). Uniknya, untuk menemukan ombak sebesar demikian hanya dapat ditemukan di Hawaii dan Afrika Selatan.
Adapun keunikan gulungan ombak yang dihasilkan Pantai Plengkung, yaitu gulungan ombaknya yang konsisten dalam satu waktu. Tujuh gulungan dalam satu kali hempasan. Besarnya gelombang ombak ini terbentuk karena adanya arus Antartika yang di terbawa Samudera Hindia. Ditambah lagi dengan adanya sudut teluk yang tepat, menjadikan ombak yang sangat sempurna untuk para peselancar. Bahkan ketika gelombang sedang pasang, ombak di Pantai Plengkung membentuk tabung air yang menjadi favorit para peselancar.
Perlu diketahui, spot di G-Land tidak sepanjang waktu menunjukkan ombak terbaiknya. Ada periodik tersendiri, yaitu berkisar rentang Juli hingga September untuk melihat dan menikmati ombak terbaiknya.
Berbekal jenis ombak yang dimiliki G-Land, tak heran jika pantai tersebut juga sering digunakan untuk ajang lomba selancar kelas dunia, seperti Da Hui Pro Surfing World Championship Seri III (2003) dan Banyuwangi G-Land International Team Challenge. Selain itu, pada tahun 2016 G-Land berhasil meraih penghargaan Anugerah Pesona Indonesia sebagai “Most Popular Surfing Spot” di Indonesia.