Wagub Oka: Tak Elok Wishnutama Sebut Bali Perlu Ramah Muslim
“Adat, seni dan budaya Bali sebagai potensi dasar yang dominan didalamnya tersirat satu cita-cita akan adanya hubungan timbal balik antara pariwisata dan kebudayaan,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui Pariwisata Bali sendiri sudah berlangsung lama dan diterima oleh berbagai wisatawan mancanegara maupun domestic, tanpa melihat agama dan latar belakangnya.
“Semua diterima sebagai wisatawan. Sudah sejak ratusan tahun silam Bali sangat ramah dan toleran terhadap pihak manapun yang datang ke Bali. Tanpa memandang mereka pemeluk Budha, Muslim atau Kristen. Jangankan wisatawa, semeton muslim yang sudah ratusan tahun berinteraksi di Bali pun tidak ada diskriminasi. Disini toleransinya yang sangat indah,” ungkap Oka.