Tokoh Pariwisata Bali Bertemu Menteri Wishnutama
Menurut Rai Suryawijaya, ada tiga hal point yang dibahas dalam pertemuan tersebut yaitu
Pertama, perihal pernyataan Menparekraf terkait destinasi ramah wisatawan muslim. Kedua,sinergi Kemenparekraf dengan pemerintah daerah dalam hal-hal substantif yang bermanfaat untuk jangka panjang dan dampak pertumbuhan ekonomi bagi komunitas dan UKM.
Dan, ketiga terobosan yang kreatif dan inovatif untuk mengakselerasi pembangunan kepariwisataan berdasar 4 pilar yang telah ditetapkan sebagai UU.
“Kami di industri Pariwisata khususnya sebagai warga Bali adalah pribadi-pribadi yang sangat dialogis dalam menyikapi berbagai hal. Agar tidak bergulir tambah liar dan menimbulkan efek negatif bagi bisnis pariwisata secara umum, kami pikir harus ada tindakan holistik dan mampu membuat semua pihak dapat menerima klarifikasi atas isu tersebut,” kata Rai kepada Kliknusae.com.
Ditambahkan Rai, isu destinasi tamah muslim di Bali sudah selesai. Menteri sudah menyampaikan beberapa kali kepada pihak yang ditemui selama ini.
“Dan kami bantu Beliau dengan menyebarluaskan visi dan misinya agar kita benar-benar fokus pada quality tourism dan manfaat bagi seluruh anak bangsa” kata pria yang akrab disapa Agung Rai Surya (ARS) ini.
Dialog berupa pemaparan dari Menparekraf diawali dengan permohonan maaf beliau karena belum sempat ke Bali yang sedianya dijadwalkan minggu ini.
Serta dalam konteks berita yang beredar,ungkap Rai, disampaikan bahwa dalam media conference tersebut mengarahkan opini ke arah wisata halal yang pada saat itu disampaikan oleh Menparekraf sebagai destinasi ramah wisatawan muslim.