Desa Wisata Ini Dari Semula PAD-nya Rp 15 Juta Sekarang Jadi Rp 6 miliar
Junaidi menjelaskan, peluang pariwisata terbuka pada Umbul Ponggok. Warganya pun diarahkan untuk menjajakan kuliner sampai membuat home stay.
“Ada aspek studi dan sosial. Kami pun mengembangkan wisata studi,” ujarnya.
Umbul Ponggok menangkap peluang banyaknya daerah dan warga yang ingin mengetahui pengalaman dan success story Desa Ponggok.
“Maka kami arahkan studi wisata sehingga tidak hanya wisata air tetapi bidang lain seperti kuliner dan sebagainya,” jelas Juanidi.
Dengan wisata studi itu, tamu yang datang tidak hanya mengunjungi Umbul Ponggok tetapi juga berkeliling, berdiskusi, dan berinteraksi dengan warga sekitar.
“Hampir semua wilayah di Indonesia sudah berkunjung ke Umbul Ponggok. Mulai dari kepala desa, pejabat pemerintahan Pemkab dan provinsi dan pengusaha,” paparnya.
Dari pengelolaan BUMDes dengan ujung tombak wisata air Umbul Ponggok itu, saat ini pemerintah desa sudah mampu membiayai warganya untuk kuliah, membayar jaminan sosial, sampai merehab rumah tidak layak. Hasil pengelolaan pendapatan tersebut akan diupayakan kembali ke masyarakat
“Usaha nantinya tidak hanya mengejar profit tetapi bagaimana membangun lingkungan, sosial dan budaya sedang diupayakan,” pungkas Junaidi.
(adh/dtk)