Wishnutama Harus Berani Memberikan Insentif Pemain “Inbound”
Setelah memiliki bank data tersebut, Kemenparekraf bisa menyeleksi dari sekian banyak pemain inbound itu harus diarahkan kemana.
“Tidak bisa kemudian, semua di arahkan ke Bali. Harus ada pemetaan, bagaimana untuk segmentasi Jawa Barat,Sumatera,Kalimantan,Indonesia Timur dan beberapa kawasan destinasi Indonesia lainnya,” ujar Djoni.
Djoni memberi contoh, untuk luxury travel atau wisatawan premium biasanya meminta akomodasi bintang 5 (five star),direct airline services, apakah fasilitas ini sudah tersedaia dengan baik.
“Rute penerbangan langsung kan juga masih menjadi problem hingga sekarang. Masih jauh tertinggal dengan Thailand, dimana mereka bahkan berani ikut menjual Bali dalam satu paket yang menarik,” jelasnya.
Di tengah lesunya ekspor dan lemahnya pertumbuhan sektor manufaktur, pariwisata memang relatif bisa lebih cepat mendatangkan devisa yang sangat dibutuhkan negara yang sudah sekian lama mengalami defisit kembar.
Apa lagi, kita punya modal untuk menggenjot pariwisata seperti kekayaan alam, budaya dan seni beragam serta kuliner yang enak-enak. Semuanya bisa dijual ke warga dunia yang tengah gandrung travelling.
(adh)