Turis Eropa Menurun, Pemprov Bali Genjot Infrastruktur dan Kebersihan

Dalam kesempatan itu, Cok Ace juga mengapresiasi langkah negara maju yang sangat baik mengelola sampah. Dengan pajak yang dibayar oleh masyarakat, negara-negara maju tersebut telah berhasil mengolah dan memilah sampah. Namun, Cok Ace pun mengaku tidak ingin mengadopsi secara penuh sistem itu.

“Kami juga ingin mengembangkan sistem gotong royong dan menyama braya yang sudah menjadi warisan kita di Bali. Karena jika semua terlayani dengan mengandalkan uang dari pariwisata, masyarakat dikhawatirkan menjadi manja, apalagi sebagian besar program pemerintah menggunakan sistem subsidi. Jika pariwisata sekali jatuh, maka Bali tidak bisa bergerak lagi, dan makin gawat jika masyarakat sudah kadung manja,” paparnya.

Selain itu, Pemprov Bali saat ini di bidang pariwisata juga fokus untuk menjelaskan isu-isu sensitif seperti RUU KUHP dan kerusuhan di Wamena, Papua.

“Pariwisata sangat sensitif terhadap isu negatif, jadi itu tugas kita juga meyakinkan bahwa Bali masih sangat aman dikunjungi,” tegas Cok Ace.

Sebelumnya Konsul Gerhard L Nutz menyatakan, promosi pariwisata ke Bali sudah semakin jarang ditemui di negara-negara Eropa. Hal itu bisa dilihat dari menurunnya jumlah wisatwan Eropa ke Bali tahun ini terutama pada high season di bulan Juli-Agustus. Untuk itu, Gerhard menyarankan agar promosi harus digencarkan lagi.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya