Tanpa Inovasi Bidang Pangan Petani Akan Menghilang

“Oleh karena itu, melalui HPS bisa menggairahkan kembali dan mengajak kembali, mengajak kembali agar kebijakan anggaran untuk pangan bisa ditambah atau ditingkatkan untuk tahun 2020,” harap Uu.

Selain inovasi, Uu juga mengingatkan insan pangan Jabar tentang tantangan di bidang pertanian, antara lain semakin sempitnya lahan pertanian serta kualitas tanah yang menurun.

“Hampir 12 persen lahan pangan di Jawa Barat dijadikan lahan pembangunan. Disamping itu kualitas tanah kian menurun. Tanpa ada inovasi yang berpihak pada pertanian, maka lambat laun kita akan semakin sulit dalam bidang pertanian,” ucap Uu.

Adapun tema yang diangkat pada peringatan HPS ke-39 Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2019 adalah ‘Industrialisasi Pangan Lokal Menuju Ketahanan Pangan Jawa Barat Juara 2023’ yang digelar pada 2-4 Oktober.

Foto: humas jabar

Di HPS kali ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Indramayu menerima pemecahan Rekor Muri untuk Dodol Mangga Gedong Gincu Terpanjang 130 meter yang dirangkai menjadi tulisan ‘Hari Pangan Sedunia ke-39 Tk. Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Indramayu’.

Rekor ini tercatat dalam Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia Nomor: 9207/R.MURI/X/2019. Selain itu, terdapat pula pameran ketahanan pangan Dinas Ketahanan Pangan dari 27 kabupaten/kota se-Jabar, serta meninjau kegiatan festival pangan diikuti beberapa organisasi DWP OPD di lingkungan Pemda Kabupaten Indramayu.

Dalam acara ini, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar dengan Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) tentang Penyediaan Pangan Lokal di Hotel se-Jawa Barat.

Kemudian dilanjutkan  dengan  penandatanganan kerja sama Pemdaprov Jabar melalui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat dengan PT Perikanan Nusantara (Persero) tentang Fasilitasi Andon Penangapan Ikan ke Wilayah Indonesia Timur untuk program Jabar Go to East.

Juga dilakukan pemberian penghargaan kepada para pemenang Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal, pemenang penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara, serta pemberian penghargaan ketahanan pangan.

(adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya