Ribuan Peserta Asing Nikmati Keunikan Khas Jakarta
Meski berada dalam kawasan indah, track lari tetap mengacu pada regulasi internasional.
Rute lomba tersebut tetap dikalibrasi dan disertifikasi oleh Association of International Marathon and Distance Races (AIMS).
Selain AIMS, ada juga pengakuan dari International Association of Athletics Federations (IAAF).
Lebih menarik lagi, level Jakarta Marathon 2019 naik tingkat menjadi IAAF Road Race Silver Label. Sapta menambahkan, kualitas Jakarta Marathon 2019 tetap terbaik.
“Rute-rute indah tetap kami tampilkan. Sebab, Jakarta punya banyak spot eksotis dengan nuansa masa silam. Apalagi, secara kualitas lomba tetap dipertahankan bahkan statusnya meningkat jadi IAAF Road Race Silver Label. Jadi, Jakarta Marathon 2019 ini paket terbaik,” tambah Sapta.
Menyempurnakan paket terbaiknya, Jakarta Marathon 2019 juga menawarkan experience lain. Sebab, Jakarta adalah destinasi wisata belanja yang menarik.
Ada beragam pusat perbelanjaan yang dimiliki Jakarta. Selain kualitas produk, harga yang ditawarkannya kompetitif.
Semakin seru, Jakarta juga rumah beragam kuliner otentik. Selain modern, di Jakarta juga banyak dijumpai varian tradisional dengan rasa nikmat.
“Jakarta tetap menjadi destinasi menarik. Banyaknya peserta asing di Jakarta Marathon 2019 ini menjadi fenomena menarik. Dengan beragam experience yang ditawarkan, Jakarta tetaplah mempesona. Dan, event ini akan memberikan impact positif bagi pariwisata Jakarta secara menyeluruh,” ungkap Ketua Calender of Event Kemenparekraf, Esthy Reko Astuti.
Mampu menghadirkan massa besar, Jakarta Marathon 2019 menawarkan value ekonomi besar. Event ini juga memberi impact bagus bagi pergerakan wisman di Jakarta. Apalagi, destinasi Jakarta ditarget 3 Juta wisman pada 2019.
“Kami berharap target wisatawan Jakarta tercapai dengan mengusung Sport Tourism. Sport Tourism itu sangat efektif untuk mendatangkan banyak wisatawan. Sport Tourism juga menjadi penyumbang PAD yang menjanjikan. Dengan event ini tingkat kesejahteraan masyarakat ikut naik. Sebab, semua lini industri pariwisata berdampak dengan pagelaran akbar seperti Jakarta Marathon,” kata Esthy.
(adh)