Pemandu Wisata Profesional Kunci Kemajuan Pariwisata Indonesia
Narasumber lain yang juga Dosen STP Trisakti Pusparini menambahkan, sebagai bahan evaluasi diri sendiri, ada baiknya pemandu wisata memberikan semacam kuesioner pada wisatawan yang menjadi tamunya, untuk diisi di akhir perjalanan.
Dari jawaban-jawaban mereka, pemandu wisata bisa memperbaiki hal-hal yang dianggap masih kurang atau belum maksimal.
“Jangan cepat merasa puas dengan respons baik yang diberikan klien. Tetap tingkatkan kemampuan untuk menjadi pemandu wisata yang baik. Sebab, terkadang ada wisatawan yang merasa sungkan mengatakan hal sebenarnya, sehingga yang diungkapkan hanya yang baik-baik saja,” ingatnya.
Menariknya, para peserta langsung diajak praktek ke Alun-Alun Kendal dan ke Bandara Ahmad Yani Semarang untuk praktek bagaimana memandu wisatawan yang baik dan benar.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kepariwisataan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani menyatakan, membangun pariwisata memerlukan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan.
Masyarakat adalah salah satu unsur penting untuk bersinergi dengan pemerintah dan kalangan pengusaha.
“Karena itu, pembangunan kepariwisataan harus memperhatikan posisi, potensi dan peran masyarakat. Baik sebagai subjek atau pelaku, maupun penerima manfaat pengembangan. Sebab, dukungan masyarakat turut menentukan keberhasilan jangka panjang pengembangan kepariwisataan,” jelasnya.