OMG…Jabar Tak Masuk 10 Top CoE Wonderful Indonesia 2020

Dijelaskan Guntur, jauh hari sebelum dilakukan penilaian pihaknya telah memberikan tools kepada seluruh daerah (provinsi). Namun memang ada yang serius mempersiapkan ada juga yang sekedarnya. Ada yang konsisten ada juga yang inkonsisten.

Baca Juga: Berikut Daftar Event Pariwisata dalam CoE WI 2020

“Ada yang event-nya bagus,tetapi tidak konsisten dilaksanakan setiap tahun. Tanggal dan waktunya berubah-ubah. Dengan kondisi tersebut, pasti dia akan mempengaruhi untuk masuk dalam top 100 CoE Wonderful Indonesia,” tambah Guntur.

Diluar tiga penilaian utama tersebut,kata Guntur, ada persyaratan tambahan 3A, yaitu bagaimana akses menuju ke venue,apakah event tersebut bisa menarik orang untuk datang, bagaimana juga ketersediaan amenitasnya.

Esthy Reko Astuti, selaku Ketua Tim Pelaksana CoE Wonderful Indonesia. Foto: Dok Kemenpar

“Sebelum dilakukan “beauty contest” kami juga sudah mengirimkan  tools tadi ke masing-masing daerah. Setelah tools-nya diterima, mereka biasanya menyusun event-event apa saja yang akan mereka usulkan ke Kemenpar. Dari usulan mereka yang sudah masuk, Kemenpar membuka lagi satu forum agar masing-masing mempersentasikan,” ungkap Guntur.

Dari situ sudah terlihat, mana daerah yang serius atau sebaliknya. Daerah yang kurang serius paling mengirimkan utusan di level kepala bidang dalam menyampaikan presentasi.

“Nah, untuk daerah yang memang benar-benar serius, gubernurnya yang naik. Dari sini, nanti para Tim Kurator bersidang kembali untuk menentukn siapa yang layak masuk dalam Top 10 atau 100 CoE Wonderful Indonesia. Fair sekali penilaiannya,karena mereka itu datang dari berbagai disiplin ilmu. Ada budayawan,ahli media dan yang lainnya,” tandas Guntur.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya