Munir Ingin Kejuaraan Paralayang Sebagai Pemantik Lompatan Pariwisata Sumedang

“Selain akan mengundang devisa untuk negara, rata-rata pariwisata itu akan meningkatkan PAD,” ucapnya.

Menpar juga beramanat kepada para Kepala Daerah, apabila menyelenggarakan event seperti untuk bisa memberikan porsi lebih besar pada aspek promosi event.

“Kesalahan terbesar daerah, bila ada event seperti ini yaitu anggarannya dihabiskan untuk acaranya. Padahal, pariwisata itu besarnya di promosi, jadi perbandingannya yakni 50 – 60 persen di promosi (pre event) dan sisanya pada saat event berlangsung,” tukasnya.

Dikatakan Menteri, penghasilan langsung saat kegiatan (direct impact) sebenarnya sangat jauh dibandingkan dengan penghasilan yang didapat melalui tayangan media.

“Kalau (penghasilan) dari penjualan tiket (pendaftaran) hanya sekitar 10 -20 persen dari pengeluaran. Tetapi kita bisa dapat dari TV Broadcasting sampai 60 persen. Juga dari iklan di lapangan berupa jersey atau cinderamata kita bisa dapat 20-30 persen,” terangnya.

Menpar juga menyetujui langkah Pemkab Sumedang merintis KEK Pariwisata Jatigede dan mendo’akan di Tahun 2020 menjadi KEK pertama di Jawa Barat.

“Dengan adanya KEK ini akan banyak keuntungannya. Pertama, akan memangkas proses birokrasi yang lama dan berbelit khususnya dalam proses perizinan. Kedua, nantinya yang pertama maju bukan KEK-nya, justru masyarakat sekitar KEK-nya,” terang menteri.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya