Kawah Putih Dibuka Kembali Setelah Api Terkendali
Adapun faktor manusia, lanjut Trunoyudo, bisa saja terjadi akibat disengaja maupun tidak sengaja. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat menjaga lingkungan.
“Kalau disengaja kan perlu alat bukti penyelidikannya, tapi kalau tidak sengaja bisa saja karena masyarakat membuang sampah sembarangan seperti puntung rokok, botol air mineral,” ucapnya.
Baca Juga: Garut,Pangandaran dan Ciwidey Segera Dilayani Jalur Kereta Wisata
Sementara itu pedagang dan sopir tak jauh dari lokasi kejadian,tanpa diminta mereka dengan sukarela turun membantu memadamkan api dengan cara masing-masing. Hal ini dilakukan supaya api segera teratasi.
Terhadap penutupan sementara objek wisata tersebut, mereka juga memaklumi dan tidak mempersoalkan. Bahkan dengan inisiatif sendiri para pedagang menutup lapak.
“Harus tutup sementara, nanti kalau sudah teratasi,kios kita buka lagi,” Lilis, pedagang makanan ringan.
Lilis mengungkapkan kebakaran hutan yang membuat tutupnya objek wisata Kawah Putih membuat omzetnya turun.Biasanya per hari ia bisa mengantungi Rp 400-500 ribu. Ia pun berharap kebakaran hutan bisa segera padam.
“Semoga cepat padam biar kita punya penghasilan lagi. Ini kebakaran kedua, tapi yang pertama bisa dipadamkan dan tidak sempat ditutup,” ujarnya.
Lilis menambahkan ada sekitar 100 kios di objek wisata Kawah Putih yang menjual makanan hingga oleh-oleh.
Karena tidak bisa berjualan, Lilis dan pedagang lain memilih membantu membuat makanan untuk para relawan.
“Kita gotong royong sukarela, para pedagang masak, tiap kios masak, membuat makanan untuk relawan yang memadamkan api biar masalahnya diselesaikan bareng-bareng,” tambahnya.