Batik Merak Ngibing Akan Menjadi Custom Pesona Garut Intan Carnival
“Sekarang kita padatkan dalam satu hari. Mulai dari Workshop Fashion Desainer untuk memberikan pembekalan pada para calon peserta baik desainernya maupun modelnya. Kemudian, dilanjutkan dengan grand final penjurian, yakni penilaian konsep dan rancangan berikut hasil karyanya sebelum digelarkan dalam Carnaval diatas runway (jalan raya),” papar Irno.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa kegiatan “Pesona Garut Intan Carnival” ini terinspirasi oleh Jember Fashion Carnival (JFC).
Namun semenjak awal yang diharapkan menjadi pembeda dari kegiatan ini ada beberapa hal yakni;
- Mengutamakan bahan dari potensi lokal, seperti Akar Wangi dan Sutra (Garut), Mendong dan Bordel (Tasikmalaya), Bambu (Ciamis), dan sebagainya.
- Memfasilitasi bahan dari daur ulang, seperti Tas Keserek, Bekas Kemasan Makanan/Minuman Instan, limbah serutan kayu.
- Senantiasa menonjolkan Batik, baik sebagai Kain Batik (Cap atau Tulis) maupun sebagai Motif, setidaknya 40% dari keseluruhan bahan sebagai upaya memperingati dan melestarikan Kain Batik yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO.
- Thema kegiatan hanya sebagai panduan bagi Peserta dalam merancang dan membuat Costum Carnaval tanpa memberikan atau mengarahkan secara lebih teknis kepada Para Peserta, sehingga unsur Kreatifitas Personal lebih menonjol dalam kegiatan ini.
Sebagai sebuah ajang Festival yang bernuansa kreatifitas dan pariwisata, lanjut Irno, kegiatan ini senantiasa didukung oleh Kementerian Pariwisata RI maupun dari Badan Ekonomi Kreatif RI.
Hanya pada tahun ini saja dukungan agak kurang signifikan. Namun demikian kondisi ini justru menjadi pemicu bagi pelaksana, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut beserta stakeholder untuk menjadikan event ini sebagai “pendamping” Gebyar Pesona Budaya Garut dalam event 100 Calender of Event dari Kementerian Pariwisata RI.