Sudrajat: Tagline 10 Bali Baru Kurang Tepat

“Saya sebetulnya sudah lama ingin menyampaikan bahwa pengembangan pariwisata dengan tagline 10 Bali Baru itu kurang tepat. Setiap pejabat,eselon,setiap pelaku pariwisata bicara Bali Baru, maka mindset yang tertanam di  audiens,customers dan masyarakat adalah Bali. Kenapa tidak disebutkan  saja destinasi baru yang dituju,” tanya Sudrajat.

Menurut Sudrajat, sebutan berkali-kali tentang 10 Bali Baru itu memiliki dimensi biaya yang besar karena sudah menjadi sebuah produk branding.

“Akhirnya yang terkenal Bali lagi kan. Coba misalnya,apakah itu Ketua PHRI,Ketua GIPI dan yang lainnya, kalau berkali-kali menyebutkan Borobudur,Danau Toba atau lainnya, pasti semua orang akhirnya mengenal lebih banyak daerah yang disebutkan itu. Jadi, pendapat saya, sudahlah to the point saja kalau ingin membuat tagline,” lanjutnya.

Masih menyoal tagline branding 10 Bali Baru,kata Sudrajat,hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan. Dari 10 Bali Baru sekarang menjadi empat karena masalah anggaran.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya