Sektor Pariwisata Indonesia Tahun Ini “Lieur”

Target Cukup Berat

Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didin Junaedi bahkan memprediksikan capaian target tahun 2019 ini semakin berat. Dia juga ikut berempati, karena “tekanan” pada industri pariwisata akan semakin berat.

“Tidak bisa dipungkiri, ini akan memberi dampak negatif bagi sektor pariwisata di Indonesia. Untuk skala domestik misalnya. Masyarakat tentu akan berpikir ulang ketika akan berlibur ke daerah-daerah yang terdampak asap. Bukan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, situasi itu dikhawatirkan bisa mengganggu penerbangan,” ujarnya, Selasa (24/9/2019).

Untuk wisatawan mancanegara, lanjut Didin, mereka pasti juga memantau terlebih dahulu situasi di Indonesia sebelum menjadwalkan kunjungan.

Ketika dilihat situasi social politik kurang kondusif, mereka akan memantau terlebih dahulu dan menunggu semua benar-benar aman.

“Sebenarnya bukan hanya wisatawan. Kita sendiri juga khawatir situasi Indonesia saat ini juga mempengaruhi iklim investasi di tanah air. Padahal, untuk mengembangkan destinasi prioritas seperti Danau Toba, kita butuh dukungan para investor.

Artinya, kalau investor mundur atau setidaknya menunggu situasi kondusif, jelas akan menghambat pembangunan destinasi tersebut,” terang Didin serius.

Jadi, lanjut dia, ada dua dampak besar dalam pariwisata, yakni tourism atau kunjungan wisatawan, dan investment.

“Siapa yang berani investasi di destinasi wisata yang bergejolak?” tanya Didin. Karena itu, dia berharap agar semua persoalan itu agar segera selesai dengan baik.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya