Sektor Pariwisata Indonesia Tahun Ini “Lieur”

Entah dosa apa yang telah dilakukan, peristiwa demi peristiwa memang menumpuk di waktu yang bersamaan.

Kondisi ini sangat  merepotkan, terutama industri pariwisata yang menghendaki ketenangan, kedamaian, dan keamanan.

Agustus 2019, Kalhutla – kebakaran hutan dan lahan, 455 titik panas mengepung Indonesia, 151 titik dalam status; segera peenanggulangan, karena 80-100% terbakar.

Lalu 275 titik di masuk kategori waspada, 30-80% berpotensi terbakar. Dan 29 titik statusnya :Perlu Perhatian, karena sampai dengan 30% potensi terbakar.

Belum tuntas soal asap, bulan Agustus 2019 sudah terkena “pressure” lagi, karena ada ketegangan di Papua dan Papua Barat, persisnya di Manokwari (19 Agustus), Sorong (19 Agustus), Deiyai Jayapura (28 Agustus).

Terakhir, 23 September 2019, terjadi lagi di Wamena yang sama-sama bersumber pada isu SARA.

Ditambah lagi, demo-demo yang bersamaan di sekitar 25 kota di tanah air. Dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Jogjakarta, Solo, Makassar, Malang, Bogor, Padang, Palembang, Bengkulu.

Terjadi juga di Samarinda, Balikpapan, Lampung, Pekanbaru, Wamena, Manukwari, Tegal, Purwokerto, Banyuwangi, Pare Pare, Pamekasan, Tanjung Pinang dan lainnya. Perang hastag pun terjadi di media sosial, yang membuat kesan ada situasi yang tidak stabil di Indonesia.

“Semoga semua pihak bisa menahan diri, bersabar, dan segera menemukan solusi terbaik buat negeri ini,” harap Menteri Arief Yahya.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya