Industri Spa Dorong Pariwisata Indonesia Semakin Berdaya Saing
“Kementerian Pariwisata akan terus mendorong mengembangkan spa dengan serius untuk dapat menciptakan lapangan kerja yang besar dalam industri pariwisata,” lanjut Oneng Setya Harini.
Spa dan wellness tourism dikembangkan untuk tujuan pencegahan dan pemeliharaan kesehatan.
“Jadi sebelum berobat ke dokter, kita bisa melakukan perawatan di spa,” kata Oneng Setya Harini.
Terkait ketersediaan sumber daya manusia di bidang spa dan wellness tourism, dalam kurun 2018 hingga 2019 Kementerian Pariwisata telah melakukan sertifikasi kompetensi yang diikuti 11.000 peserta di bidang tersebut.
Jumlah itu akan terus meningkat seiring perkembangan industri spa di tanah air. Saat ini, industri spa berkembang di tiga kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bali, dan Batam.
Ketua Yayasan Pengusaha Spa Indonesia Annie Savitri mengatakan pihaknya sebagai salah satu wadah para pengusaha spa di Indonesia melihat bahwa spa dapat menjadi salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia.
Terlebih Indonesia memiliki potensi serta SDM berkualitas sehingga dapat mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia.
“Kami ingin melestarikan budaya Indonesia melalui spa. Di dalamnya kita dapat menjumpai jamu tradisional khas Indonesia yang terbuat dari berbagai rempah-rempah dengan beragam manfaat serta hal lain yang merupakan bagian budaya dan daya tarik Indonesia,” lanjut Annie Savitri.
Dia melanjutkan, sayangnya usaha spa yang ada saat ini masih dekat dengan kesan tidak baik. Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan berbagai stakeholder terkait sehingga memungkinkan ke depan untuk memasukkan spa dalam unsur wisata halal.
Seperti,misalnya, dalam hal pengaturan jam kerja, pemisahan area spa wanita dan pria, serta cara perawatan spa yang sesuai dengan norma.