Industri Hotel Berharap Kedatangan Jokowi Bisa Redakan Kabut Asap
“Ada yang kemarinnya sudah deal namun pada hari H dibatalkan karena asap. Lalu juga ada tamu-tamu yang ingin berwisata di Pekanbaru haris terpaksa dibatalkan karena asap yang tebal,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh hotel Dafam di Pekanbaru. Dampak dari kabut asap adalah banyak pemesanan kamar banyak yang dibatalkan.
“Nah yang Pekanbaru yang parah, banyak pekerjaan proyek-proyek yang ditutup sementara, asap sudah ganggu peenerbangan, Dan banyak efek yang kita terima banyak tamu batal datang,” ungkap Corporate PR dan Sales Manager PT Dafam Hotel Management Ninik Haryanti.
Jika dibandingkan dengan kabut asap Kalimantan, menurut Ninik, hotel-hotel yang berada di Pekanbaru merasakan dampak yang signifikan. Sementara itu, okupansi beberapa hotel yang ada di Kalimantan masih stabil.
“Dafam di Banjarmasin masih aman dan sangat aman,” ungkap Ninik.
Baca Juga: Hotel Di Pekanbaru Belum Terdampak Kabut Asap
Sementara itu,adan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru menyebut jarak pandang sudah berangsur membaik dari pagi harinya.
Jika sebelumnya jarak pandang hanya sekitar 800 meter, pada pukul 17.00 WIB menjadi 2,1 kilometer.
Jarak pandang mendadak membaik juga terjadi di Pelalawan. Jika pada pagi harinya BMKG menyebut jarak pandang di sana hanya 300 meter saja, pada petangnya jarak pandang berubah drastis menjadi 3 kilometer.
“Sementara di Rengat (Indragiri Hulu) 300 meter dan Kota Dumai 800 meter,” sebut Kasi Data dan Humas BMKG, Marzuki, Senin petang.
Selain itu, titik panas sebagai indikasi Karhutla Riau juga turun drastis. Jika pada pagi hari terpantau 73 titik panas, pada petangnya hanya tersisa 7 titik panas.
Menurut Marzuki, titik panas di Riau tak terdeteksi maksimal oleh satelit karena sebagian besar wilayah Bumi Lancang Kuning itu berkategori blank area. Blank area jika dilihat dalam gambar berarti garis hitam besar.
(adh)