Guntur,Kemenpar: Kami Punya Strategi Promosi Sendiri Melalui BAS
Baca Juga: Soal Tiket Pesawat, Ini Isi Surat PHRI Ke Presiden
“Promosi kita memang lebih banyak di digital, bukan berarti meninggalkan yang konvensional. Mereka tetap dirawat, karena memang masih ada 30% yang masih menggunakan cara lama,” ujarnya.
Menurut Guntur, banyak digital selling platform yang juga bekerjasama untuk mempromosikan Wonderful Indonesia, dari Traveloka, Expedia, Booking.Com, Ctrip, dan lainnya. Sedangkan searching menggunakan Google dan Baidu.
Baca Juga: Wakil Ketua PHRI Sudrajat: Kemenpar Sebaiknya Fokus Promosi Ke Negara Besar
Lalu bagaimana strategi Kemenpar dalam menarik wisman?
“Ada tiga strategi yang kami lakukan yakni strategi ordinary, extra ordinary, dan super ordinary,” jawabnya.
Strategi Ordinary artinya branding, advertising dan selling. Kedua Extra Ordinary Program seperti pemberian insentif untuk maskapai, terutama yang membuka rute baru.
Kemudian memberi diskon besar besaran saat musim sepi wisatawan atau low season.
Ketiga Super Ordinary dengan menyelenggarakan border tourism akan digiatkan pada 2019, dimana menjadikan Singapura sebagai hub penerbangan ke Indonesia dan pengembangan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) alias terminal bandara khusus maskapai budget.
(adh)