“Asyik Tanpa Gawai”, Kampanye Permainan Tradisional ala Ridwan Kamil

“Ini menandakan tingginya adiluhung peradaban di tatar Jabar terkait yang namanya kegembiraan tanpa teknologi. Maka, kami bersama LPAI akan terus pertahankan dan lestarikan (permainan tradisional),” pungkas Emil.

Sementara itu, Ketua LPAI Seto Mulyadi menyebutkan, anak-anak adalah peniru terbaik di dunia. Bila orang tuanya sibuk bermain gadget, maka jangan salahkan anak bila mengikuti kebiasaan tersebut.

“Akhirnya, anak-anak lebih gampang bertanya pada gadget tentang apa pun, yang dengan mudah dijawab oleh gadget. Bertanya ke orang tua malah susah, ini akan membuat anak frustrasi,” sambung Kak Seto —sapaan akrab Ketua LPAI ini.

Terkait hal itu, LPAI mencanangkan gerakan nasional Sasana alias ‘Saya Sahabat Anak’. Kak Seto juga menilai permainan tradisional itu memiliki banyak manfaat, yakni memicu perkembangan psikomotorik dan psikososial serta membangun nilai moral dan melatih kejujuran.

“Maka, gubernur juga harus menjadi Sahabat Anak. Jadi inilah yang mendorong kami untuk menggerakkan semua jadi Sahabat Anak supaya tercipta kota/kabupaten ramah anak hingga ujungnya Indonesia Layak Anak,” tutup Kak Seto.*** (IG)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya