Arab Saudi Mulai Perbolehkan Turis Pakai “You Can See”

Namun mulai tahun lalu, Riyadh telah mulai mengeluarkan visa sementara untuk pengunjung yang hendak menghadiri acara olahraga dan kebudayaan.

https://www.instagram.com/p/BHsGp0WgNaW/

Sebelumnya sebagai upaya mengubah persepsi sebagai negara konservatif, Pangeran Mohammed telah menghapuskan sejumlah larangan, seperti bioskop, acara konser, serta olahraga.

“Arab Saudi semakin terbuka. Kami membuka perekonomian kami. Kami membuka masyarakat kami,” ujar Khateeb.

Tetapi kritik internasional terhadap catatan hak asasi manusia kerajaan, termasuk pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi dan tindakan keras terhadap aktivis perempuan, dapat menunda pengunjung asing, menurut pengamat.

Belum lagi ditambah kekhawatiran akan terjadinya konflik regional, setelah serangan yang menyasar fasilitas produksi minyak Arab Saudi pada 14 September lalu.

Al Baha Raghdan Forest, semacam taman bunga yang disiapkan pemerintah Arab Saudi bagai para wisatawan. Foto:IG-@saudi.arabia

Kendati demikian, pemerintah Arab Saudi berharap sektor pariwisata akan berkontribusi hingga 10 persen dari GDP pada 2030, ditingkatkan dari saat ini yang hanya tiga persen, berkat kunjungan tahunan yang ditargetkan 100 juta oleh wisatawan Saudi dan asing.

Kendala lainnya, kerajaan saat ini tidak memiliki infrastruktur yang mampu menampung pengunjung dalam jumlah tinggi, dengan pejabat memperkirakan 500.000 kamar hotel baru akan diperlukan secara nasional selama dekade mendatang.

Sektor ini diharapkan menciptakan hingga satu juta pekerjaan pariwisata, kata pemerintah, karena sedang berjuang memerangi angka pengangguran kaum muda yang tinggi.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya