Raja Siallagan Ke-17 Menunggu Janji Presiden Jokowi
Pria yang sempat menetap di Bandung sebagai tenaga ahli pembuatan pesawat terbang di PT Dirgantara Bandung mengemukakan bahwa bersama putranya ia sudah merencanakan untuk membangun Kampung Huta Siallagan lebih kearah natural batak tempo dulu.
“Jadi disini kan ada delapan rumah adat. Sebelumnya saya pernah mengajukan kepada Kementerian Pariwisata agar rumah-rumah tersebut diperbaharui dengan menambah ukiran-ukiran khas Batak,” katanya.
Selain itu ada area kios yang perlu diperlebar karena kapasitasnya sudah tidak memungkinkan lagi untuk menampung para wisatawan. Apalagi belakamgan ini kunjungan wisman maupun wisawatan domestic cukup tinggi.
“Setiap hari ratusan orang ada yang datang. Bahkan untuk akhir pekan bisa mencapai 600 bahkan peranah 1000 sekaligus. Kios yang ada sudah kewalahan menampung tamu,” ungkapnya.
Kebetulan disamping area kios masih ada lahan yang bisa digunakan untuk perluasan komersil seperti penjualan souvenir dan lainnya.
Selama ini praktis untuk pembiayaan operasional Kampung Huta Siallagan hanya mengandalkan dari kontribusi pengunjung.