Nasi Uduk Bu Omas Memasuki Industri 4.0

“Banyak juga mahasiswa yang minta cash back (tarik uang), karena tidak pegang uang. Ya, kita layani kalau masih sebatas 100 sampai 200 ribu. Kalau sampai jutaan tidak ada,” aku Sutep.

Sutep sendiri pernah mengajukan untuk bisa ikut program grab food dan go food namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari perusahaan Gojek maupun Grab.

Warung Nasi Uduk Bu Omas memiliki citra rasa yang enak sehingga sering menjadi tujuan penikmat kuliner di Kota Bandung. Foto: adhi

“Aplikasinya sudah ada, tapi saya matikan saja. Habis belum jalan. Sekarang tinggal OVO, untuk melayani pembayaran non cash,” jelas Sutep.

Rani, salah seorang mahasiswi ITB  mengaku sangat terbantu dengan layanan pembayaran melalui aplikasi OVO. Apalagi pada saat tidak membawa uang, bisa makan dengan cukup mengarahkan hp-nya ke flyer berlogo  barcode.

“Kalau tarik uang disini belum pernah sih, tapi teman saya ini sering,” kata Rani sambil menunjuk temannya.

Bagi Bu Omas, memasuki industri 4.0 adalah sebuah keniscayaan. Tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber tak lagi bisa dihindari.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya