Gunung Tangkuban Parahu “Batuk” Lagi

Klik nusae- Sekitar 12 jam setelah dinyatakan dibuka untuk umum pada 1 Agustus 2019 Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu di  Subang, Jawa Barat tampaknya harus ditutup. Hal ini menyusulnya terjadinya kembali erupsi pukul 20:46 WIB.

Gunung Tangkuban Parahu, menyemburkan kolom abu setinggi ± 180 m dari dasar kawah (± 2.084 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi ± 11 menit 23 detik.

“Betul (kembali terjadi erupsi),” jelas Petugas Pengamat Gunung Tangkuban Perahu PVMBG, Ilham Mardikaryanta mengatakan, kemarin.

Seismogram Gunung Tangkuban Parahau pada pukul 20.46 WIB, Kamis (1/1/2018). Foto: PVMBG

Berdasarkan data yang diperoleh Klik nusae dari situs magma.vsi.esdm.go.id, Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BPVMBG) menyatakan saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada Status Level I (Normal) dengan rekomendasi:

1.Masyarakat di sekitar Tangkuban Parahu dan pengunjung/wisatawan/pendaki,tidak mendekati kawah yang ada di puncak G. Tangkuban Parahu dalam radius 500m dari kawah aktif atau sekitaran sepanjang area parkir bibir kawah dan tempat berdagang.

2.Masyarakat di sekitar Tangkuban Parahu,Pedagang,wisatawan,pendaki, dan pengelola wisata  Tangkuban Parahu agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik dan dihimbau tidak berlama-lama berada disekitar kawah aktif agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.

3.Masyarakat di sekitar Tangkuban Parahu,pedagang,wisatawan,pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas.

(adh/dtk)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya