Bus Wisata Dorong Pengembangan Pariwisata Daerah
“Kami juga memberdayakan UKM, di ticketing itu include minuman khas Garut, Papa Lemon, jadi mendongkrak penjualan. Lalu satu unit itu bisa mempekerjakan enam orang mulai dari ticketing, sopir, dan kernet,” imbuhnya.
Soal tiket, Yudi mengatakan, tiket anak-anak dibanderol seharga Rp10 ribu (plus minuman) atau Rp5 ribu tanpa minuman. Untuk tiket dewasa seharga Rp10 ribu atau Rp15 ribu (plus minuman).
“Fasilitas (Sonagar) sudah kami lengkapi, jadi ada permintaan dari turis luar Garut, kalau bisa untuk karaoke. Jadi kami lengkapi dengan televisi di dalam. Sudah bisa karaoke, jadi lebih lengkap,” pungkas Yudi.
Hal positif dari keberadaan bus wisata juga dirasakan masyarakat Kota Cirebon. Kehadiran Citros disambut baik masyarakat, bahkan mendorong kreativitas pengelola melalui tim yang dibentuk Organda. Seperti yang diutarakan Sekjen Organda Cirebon, Karsono bahwa Citros memiliki lagu sendiri yang diciptakan budayawan setempat.
“(Fasilitas) kami sudah komplet, standar bus. Kami juga ciptakan lagu Citros sendiri. Karena ini fasilitas wisata, kami berharap kunjungan wisata ke Kota Cirebon semakin tinggi,” kata Karsono.
Naik bus berwarna merah di Kota Udang ini, penumpang dibawa mengunjungi Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, Gua Sunyaragi, Balai Kota Cirebon, Gedung Negara, hingga Pelabuhan Cirebon. Namun menurut Karsono, rutenya dapat berubah tergantung kondisi kemacetan.