Wakil Ketua PHRI Sudrajat: Kemenpar Sebaiknya Fokus Promosi Ke Negara Besar
Baca Juga: Pariwisata Indonesia Diperkenalkan Ke 20 Negara Di Kawasan Pasifik
“Ini penting. Supaya anggaran promosi itu benar-benar tepat sasaran. Kalau,misalnya, kita promosi ke New Zeland, apa tidak terbalik. Negara itu kan penduduknya sedikit dan belum ada satu pun presiden kita yang ke sana. Mestinya, mereka yang promosi ke Indonesia, karena jumlah penduduknya besar,” tandas pemilik Breso Resto & Coffee Cempaka Putih, Jakarta ini.
Sudrajat memberi contoh, bagaimana maskapai Lion Air berhasil menarik wisatawan yang berasal dari berbagai provinsi di China untuk terbang ke Manado.
“Impact-nya sangat luas. Hotel-hotel jadi penuh. Sekarang satu-satunya di Indonesia yang okupansi hotelnya rata-rata di atas 80 persen adalah Manado. Ya, karena adanya penerbangan langsung (direct flight) China-Manado,” jelas Sudrajat.
Baca Juga: New York dan Los Angeles Jadi Garapan Branding Wonderful Indonesia
Dikemukakan Sudrajat bahwa dirinya melihat selama ini branding atau promosi pariwisata yang dilakukan pemerintah sudah cukup baik. Tinggal saatnya sekarang memikirkan bagaimana membuat taktik dan implementasi strateginya dalam menarik wisman.
Apalagi target wisman tahun ini sebesar 20 juta orang sehingga harus benar-benar bisa memanfaatkan negara-negara maju dengan populasi penduduknya besar.
“Kalau kita garap Papua,Timor Leste,Samoa,Solomon Islands,Timor Leste,Tuvalu,dan Vanuatu itu rata-rata penduduknya sedikit. Kita jadi sanksi untuk bisa mencapai target 20 juta wisman,” paparnya.