Utamakan Konservasi, Jokowi Minta Wisatawan Ke Pulau Komodo Dibatasi
“Semuanya harus didesain dengan baik dan dikerjakan tidak parsial. Kita ini senangnya mengerjakan parsial, anggaran setahun Rp200 juta, Rp500 juta, jadi mau buat apa gitu. Jadi betul-betul dirancang, uang sekali keluar tapi dirancang, direncanakan, dan betul-betul dari turun di bandara sampai ke tempat-tempat tujuan ini betul-betul kelihatan sambung semuanya kira-kira itu,” tegas Jokowi.
Disinggung soal Taman Nasional Komodo akan ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, Jokowi langsung tegas menjawab tidak perlu. Menurutnya, yang penting pembenahan kawasan ini dikerjakan dengan baik.
Presiden mengisyaratkan, nantinya Pulau Komodo akan dibuat lebih eksklusif, namun Pulau Rinca tidak. Tapi tetap ada kuotanya. Rinca pun tetap punya hitungan daya dukung, berapa turis yang datang.
“Enggak mungkin kita buka silakan, silakan, enggak ada seperti itu. Ini adalah taman nasional. Jadi urusan lingkungan juga harus menjadi kalkulasi, menjadi hitungan,” tuturnya.
Baca juga: Jokowi Minta Agar Dilakukan Percepatan Penataan Destinasi Labuan Bajo
Semua pembenahan itu, Jokowi menargetkan akan selesai maksimal dua-tiga tahun, karena ini pekerjaan berat. “Jadi saat bandaranya jadi, runway-nya jadi, hotel-hotel mulai jadi, di sini juga siap,” pungkasnya.
Kunjungan kerja Presiden Jokowi turut didampingi Ibu Negara Iriana, Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat.*** (IG)