Turis Gembel Di Bali Bikin Gerah Imigrasi

Artinya jika ada turis yang gembel dan masih mengemis atau melakukan hal lainnya seperti mengamen untuk dapat uang, maka akan dikembalikan ke kedutaan negaranya.

Selanjutnya, tinggal diurus pihak kedutaan bukan lagi oleh Imigrasi Bali.

Tak pelak fenomena ini pun menjadi sorotan media internasional. Mereka kemudian menyematkan istilah turis gembel ini dengan sebutan “begpackers”, yang artinya mengemis (meminta belas kasih) untuk traveling.

Bisa mengemis dalam arti kata sebenarnya, atau juga bisa seperti mengamen, menjual foto dan apapun untuk mendapatkan uang

Seperti sudah beredar dibeberapa media asing,Rabu (10/7/2019), keberadaan turis gembel ini akhirnya menjadi perhatian dunia.

The Sun, media asal Inggris misalnya menulis artikel dengan judul “Bali is so sick of ‘Begpackers’ that it will now report them to their embassy”.

Di beritanya dijelaskan, fenomena turis gembel atau Begpackers di Bali sudah berlangsung sejak lama. Bali notabenya adalah destinasi kelas dunia.

Seorang becpackers mengangkat tulisan di kertas kardus meminta dukungan perjalanan (traveling). Foto: IG-@ @ malaysia3c

Penerbangan ke sana tersedia banyak, fasilitas wisata seperti penginapan lengkap dari harga yang murah sampai yang mahal.

Apalagi, mata uang Rupiah pun masih murah jika dibandingkan dengan USD, Euro atau AUD (Australia Dollar). Sebenarnya jika pintar-pintar mengelola uang, seharusnya fenomena turis-turis gembel itu tidak terjadi.

Media lainnya dari Hong Kong, South China Morning Post menulis judul artikel Bali has had enough of begpackers: freeloading travellers to be sent packing”.

Menariknya, South China Morning Post justru mempertanyakan apakah pihak kedutaan akan mengurus warga negara mereka yang jadi turis gembel?

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya