Komitmen Dekranasda, Bawa Kriya Jabar ke Kancah Internasional
Klik nusae – Ketua Umum Dekranasda Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil menyampaikan bahwa Jawa Barat mempunyai potensi kerajinan yang mumpuni. Sebanyak 27 kabupaten/kota Jawa Barat memiliki kekayaan dan ciri khas kerajinan masing-masing. Ini menjadi modal besar untuk mewujudkan kerajinan Jabar yang berdaya saing dan memiliki nilai ekonomi tinggi di kancah internasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Atalia Kamil saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat di Hotel Mason Pine, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (15/7/19).
“Betapa beruntungnya kita menjadi orang Indonesia khususnya Jawa Barat, begitu banyak kriya yang bisa kita dapatkan di Tanah Parahyangan dari ujung barat ke ujung timur luar biasa penuh dengan keindahan alam dan kriya yang beragam,” papar Atalia dikutip dari laman humas.jabarprov.go.id.
Atalia melihat masing-masing kabupaten/kota mempunyai potensi yang saat ini hanya perlu digali, diminta, dan didata. Tugas Dekranasda di kabupaten/kota masing-masing untuk menjaga dan melestarikannya.
Kerajinan tangan menurutnya, merupakan warisan nenek moyang para leluhur. Sehingga produk kebudayan ini harus terus dirawat dan dijaga eksistensi dan kualitas produknya, agar senantiasa menjadi warisan yang mampu memberikan penghidupan bagi seluruh warga Jabar dan juga menjadi identitas kebanggaan generasi penerus kelak.
Kegiatan Rakerda yang bertema “Sinergitas Program Dekranasda se-Jawa Barat dalam Pengembangan Produk Kriya Berkualitas” ini, Atalia berharap setiap kabupaten/kota dapat memberikan aspirasi yang bisa mendorong dan mendongkrak produk kriya Jawa Barat agar mampu tumbuh dan berkembang.
“Dalam Rakerda tahun ini yang diprioritaskan adalah sinergitas program. Banyak program-program yang perlu kita kerjasamakan. Dalam waktu dekat akan kita lakukan kegiatan-kegiatan yang bisa dikolaborasikan bersama, baik itu promosi dalam dan luar negeri, di toko-toko Dekranasda termasuk juga program pembinaan bagi pengrajin di tingkat kabupaten/kota,” ujarnya.