Gunung Tangkuban Perahu Erupsi,Hoaks
Gunungapi Soputan – Sulawesi Utara
Tingkat aktivitas Level III (SIAGA). Gunungapi Soputan (1784 m dpl) mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya, barat dan barat laut.
Melalui rekaman seismograf tanggal 22 Juli 2019 tercatat:
20 kali gempa Guguran
3 kali gempa Hembusan
8 kali gempa Tektonik Jauh
16 kali gempa Harmonik
Rekomendasi:
Masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dari puncak G. Soputan dan dalam wilayah sektor arah barat-baratdaya sejauh 6,5 km yang merupakan daerah bukaan kawah, guna menghindari ancaman guguran lava dan awan panas guguran.
Gunungapi Karangetang – Sulawesi Utara
Tingkat aktivitas Level III (SIAGA). G. Karangetang (2460 m dpl) kembali memasuki periode erupsi sejak 25 November 2018.
Guguran lava pada malam hari (22 Juli 2019) teramati dari Kawah Utama (kawah selatan) sejauh 1000-1500 meter ke arah Kali Pangi dan Kali Kinali. Sesekali guguran lava terjadi ke arah Kali Nanitu dan Kali Beha sejauh 1000 meter.
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-150 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat dan barat laut.
Melalui rekaman seismograf tanggal 22 Juli 2019 tercaat:
113 kali gempa Guguran
2 kali gempa Hembusan
4 kali gempa Vulkanik Dangkal
4 kali gempa Tektonik Jauh
Tremor Menerus dengan amplitudo 0.25 – 3 mm, dominan 1 mm
Rekomendasi:
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Iaut-Utara sejauh 4 km, yaitu wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Kali Saboang.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.