Gubernur Ridwan Kamil Tertarik Menggelar Event Triathlon

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik ditemui usai acara jumpa pers mengemukakan bahwa keistimewaan dari Pocari Sweat Run Bandung 2019 adalah konsep kebudayaan yang diusung Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Menjadi unik karena  terdapat pertunjukan tradisional di lima titik yang dilewati rute yakni perempatan Cilaki, Jalan Asia Afrika (Hotel Savoy Homann), Jalan Braga, Jalan Merdeka (SDN Banjarsari), dan Jalan Riau (Hotel De Paviljoen).

Masyarakat dapat turut juga menikmati alunan kendang penca dan perkusi yang melibatkan sejumlah pelaku seni di Kota Bandung, di antaranya dari Sanggar New Village Tatalu yang tampil di perempatan Cilaki hingga penampilan Padepokan Ranggon Cijagra di Braga.

Seorang peserta lari mengangkat medali usai finish. Foto:adhi

“Jadi peserta tak hanya berlari, tapi menikmati sajian budaya yang menarik. Ada spot hiburan di pinggir jalan,” kata Dedi.

Begitu pun bagi yang ingin mencicipi jajanan khas Jawa Barat tersedia 10 ribu cilok bagi seluruh peserta Pocari Sweat Run Bandung 2019.

“Artinya ada pemberdayaan ekonomi dalam event ini. Mereka yang ikut lomba tidak hanya sekadar datang mengikuti event maraton, tapi mereka di sini ada perputaran ekonomi, mereka akan belanja, makan, dan jalan-jalan,” katanya.

Dedi berujar Pocari Sweat Run Bandung 2019 sangat dirasakan dalam pemberdayaan sektor ekonomi di sekitar kawasan Gedung Sate.

“Poinnya untuk pemberdayaan ekonomi sekitar, hotel dan kafe penuh. Angkot juga diberdayakan untuk shuttle bagi pelari, jadi banyak yang diberdayakan tahun ini,” kata Dedi.

https://www.youtube.com/watch?v=ANFrch0rnfY&feature=youtu.be

Dedi merasa gembira dengan adanya event ini karena sport tourism tidak hanya berkaitan dengan pelari, tapi juga bermanfaat bagi UKM (Usaha Kecil Menegah).

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat H. Engkus Sutisna mengapresiasi dengan suksesnya penyelenggaraan Pocari Sweat Run 2019 yang mampu mengumpulkan 10.000 pelari.

“Ini menjadi modal dasar kami, paling tidak bisa diadopsi  untuk penyelenggaraan event serupa di Jawa Barat. Kami sangat mengapresiasi peran besar dari pihak swasta yang turut mengembangkan olahraga, khussunya bagi atlet lari dan mendukung sport tourism,” kata Engkus.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya