Festival Sandalwood 2019 Dibuka dengan Sajian Expo Tenun Ikat Sumba
Klik nusae – Festival Sandalwood 2019 yang berlangsung di Lapangan Pahlawan, Wangiapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dibuka dengan sajian expo tenun ikat khas Sumba, pada Kamis (11/07/19). Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora.
“Festival Sandalwood 2019 menjadi event bersejarah. Sebab, beragam tradisi budaya ditampilkan. Saat ini tenun Sumba Timur terus menjadi daya tarik wisata. Tenun Sumba Timur makin maju dengan tradisi yang dilestarikan. Apalagi, masyarakat Sumba Timur sudah menenun sejak lama. Yang jelas, kami ingin berterima kasih kepada Kemenpar atas dukungannya,” ujar Gidion Mbiliyora dikutip dari laman okezone.
Expo kain tenun tersebut, menghadirkan 200 penenun dari Kambera dan Kanatang. Mereka mempraktikkan langsung pembuatan tenun di lokasi acara. Beragam motif tenun bisa dijumpai di tiap sudut venue. Seperti motif tenun Kaliuda dan Kambera.
Bersumber dari laman pesona.travel, Sumba Timur ini mempunyai sekitar 5 motif tenun yang khas, bahkan di antaranya ada yang dianggap sakral. Karena pada zaman dahulu motif tenun ini hanya boleh digunakan raja atau kaum bangsawan. Namanya Motif Kaliuda dan Kambera. Motif Kaliuda memiliki ciri utama warna merah, meski juga dikembangkan dasar biru. Corak utamanya simbol Sumba, seperti Njara (Kuda) dan Manu (Ayam).
Kini Motif Kaliuda berkembang dengan mengadopsi corak Penyu. Corak Penyu menjadi simbol kebesaran. Untuk corak Njara menggambarkan kekuatan dan karakter tegas masyarakat. Corak Manu menjadi simbol penghidupan. Motif Kaliuda menggunakan pewarnaan alami. Warna merah diambil dari akar Mengkudu (Kombu) yang diramu dengan Daun Loloba.
Motif sakral lainnya, yaitu Kambera juga sama, dulunya hanya boleh dikenakan raja dan bangsawan. Namun coraknya berbeda dengan Kaliuda. Secara umum, Motif Kambera mempunyai 3 corak, seperti Rusa, Ayam, dan Patularatu yang melambangkan kebesaran dari karakter raja dan para bangsawan. Untuk warna, Motif Kambera didominasi warna biru. Warna ini diperoleh dari Daun Nila (Wora). Kambera banyak dijumpai di daerah Marada, Lambatapu, Kalu, dan Prailiu.*** (IG)