Danau Toba Bakal Dilengkapi Fasilitas Pendukung Atraksi

Karena itu, dia meminta kepada BOPDT untuk menjadi “bapak asuh” untuk melatih hospitality, mengurus homestay, menjaga kebersihan dan menata lingkungan, serta membuat dan menyajikan kuliner berstandar pariwisata.

“Saya menugaskan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, untuk melakukan bimbingan teknis langsung ke masyarakat yang materinya 70 praktik dan 30 persen teori, bagaimana menata interior yang bagus, baik homestay maupun restoran,” kata Menpar.

Kedua, ibu-ibu diarahkan untuk diajari tata boga, kuliner, hingga menata makanan agar menarik. Ketiga, manajemen kamar, homestay, agar ditata dengan rapi dan satu manajemen.

Menpar juga meminta agar segera menunjuk satu anak muda, yang paham digital, untuk bisa menggunakan teknologi bagi reservasi maupun pembayaran.

Tenaga muda kreatif itu juga diperlukan untuk mengoperasikan sistem pemesanan kamar dan cara pembayaran yang memudahkan traveler untuk memesan sampai membayarnya secara digital.

“Itu agar nanti anak muda itu menjadi semacam Resort Manager. Dan bapak ibu harus patuh pada manajemen,” katanya.

Tenaga muda kreatif itu bisa saja lulusan Poltekpar Medan, atau dari mana saja, yang memahami hospitality dan sifatnya membantu. Ia dipekerjakan oleh BOPDT, hanya untuk mengurus manajemen amenitas di kawasan Danau Toba.

“Khusus untuk pelatihan penataan kamar, kuliner dan penyajiannya, nanti Hotel Inna Parapat diharapkan untuk membantu menularkan ilmunya,” kata Menpar Arief Yahya.

(adh/rls)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya