Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Diminta Percepat Pengembangan DestinasiÂ
Rencananya, di lokasi ini akan dibangun Rest Area dan Souvenir Shop menggunakan desain arsitektur nusantara yang diharapkan selesai pada Desember 2019.
Kawasan Pelabuhan Marina ASDP menjadi lokasi peninjauan terakhir. Marina Komodo Labuan Bajo merupakan pusat komersial yang telah beroperasi sejak Mei 2019.
Saat ini sudah ada 6 tenant yang beroperasi (Starbucks, Sport Station, Cafe Melinjo, Sunglass, BurnBurn, dan Fila).
Sejumlah tenant lainnya sedang dalam proses operasional (Sarinah, L’art, Warung Made, Miniso, dan Bank). Selain itu, di lokasi ini juga akan dibangun hotel di bawah operator Hotel Indonesia Group.
Untuk mempercepat penyelesaian pengembangan pariwisata di satu destinasi pariwisata super prioritas, Menpar menjelaskan dibutuhkan investasi sebesar 2 miliar dolar AS atau Rp28 triliun.
“Total investasi yang dibutuhkan untuk mempercepat pengembangan destinasi pariwisata untuk satu destinasi rata-rata membutuhkan 2 miliar dolar AS atau Rp28 triliun. Dimana 1 miliar dolar AS untuk pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar, sementara 1 miliar dolar AS untuk amenitas seperti hotel, resort, dan lain-lain,” ujar Menpar.
Menurut Menpar dengan meningkatnya status Bandara Komodo menjadi bandara internasional akan lebih mudah menarik investor. Apalagi Labuan Bajo paling diminati oleh investor dan customer dengan segmentasi kelas atas.
(adh/rls)