ASITA dan Hoteiler Harus Siapkan Diri Hadapi Tourism 4.0
“Semua sudah berubah dengan digital,”lanjut Arief Yahya.
Ia mengatakan, suka tidak suka industri pariwisata harus mengikuti perubahaan pasar yang bergeser ke digital tersebut.
Dalam menghadapi perubahaan bisnis tersebut, kata Arief Yahya, hanya ada dua pilihan yakni menghadapi persaingan (compete) atau bekerja sama (colaboration).
“Kalau yang pertama menjadi pilihan, industri pariwisata harus membuat platform berbasis online sendiri. Misalnya, Asita membuat asita.co.id. dan PHRI membuat bookingina.com, sedangkan jika pilihan kedua mau tidak mau harus berkerja sama dengan perusahaan online,” kata Arief Yahya.
Sementara itu dalam menghadapi tourism 4.0, Kemenpar telah menyiapkan 5 program besar (grand strategy) yakni “Strategic Theme: Wonderful Indonesia Digital Tourism 4.0; Strategic Imperatives for Transforming Tourism HR to Win Global Competition in Industry 4.0; 5 Technology Enabler; 9 Key Initiatives for Discipline Executions; dan Pentahelix Collaboration Approach”