300 Mal Bakal Gelar Belanja Diskon,Catat Tanggalnya

“Bulan Agustus biasanya bulan yang sepi untuk ritel, makanya acara seperti ini kita perlukan untuk menjaga agar omzet tidak turun. Perdagangan offline sangat tergantung traffic yang ramai sehingga event seperti ini penting,” jelasnya.

Budi menjelaskan, konsumsi rumah tangga sebenarnya tidak menurun, tapi terjadi pergeseran penjualan (market shifting) dari segmen fashion dan hypermarket ke leisure seperti restoran dan bioskop.

“Fashion turun karena masyarakat beli baju di media sosial dan lain-lain. Restoran dan bioskop penjualannya naik. Hypermarket turun tapi minimarket naik double digit,” kata Budi.

Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina berharap pelaksanaan HBDI bisa diselenggarakan secara konsisten setiap tahun sehingga popularitasnya bisa menyamai Black Friday di AS atau Boxing Day di Inggris.

Srie menyebutkan, sepanjang tahun lalu sektor perdagangan menyumbang 13,20% ke pertumbuhan PDB sementara konsumsi rumah tangga berkontribusi 56,82%.

“Sementara itu, serapan tenaga kerja di sektor perdagangan mencapai 18,53%, ketiga sesudah industri dan pertanian. Artinya, ekonomi masih cukup banyak disumbang dari konsumsi,” jelas Srie.

(adh/cnbc)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya