Rendang Lokan Bengkulu Ternyata Lebih Mantab
Klik nusae – Siapa yang tak kenal menu satu ini. Namanya popular hingga di luar negeri. Nah,pada saat lebaran seperti sekarang,hampir semua orang menyiapan sajian ini,rending sapi.
Makanan khas Sumatera Barat ini kerap menjadi sajian pilihan warga di mana pun berada pada saat Lebaran.
Nah,rupanya di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, rendang lokan (sejenis kerang) jauh lebih populer. Kehadirannya makin dinantikan saat Ramadhan tiba hingga H-1 Lebaran ini.
Kedai Rendang Lokan milik Oswari (37) adalah salah salah satu kedai perajin rendang lokan yang terkenal di Kabupaten Mukomuko.
“Oh, mau cari rendang lokan ya, itu rumah Pak Oswari,” ungkap Titin, warga Mukomuko.
Aroma gurih racikan bumbu rendang yang masih digodok menggugah selera untuk makan saat pengunjung memasuki tempat Oswari memasak rendang lokan di rumahnya.
Oswari bersama 9 karyawannya sibuk bekerja di dapur berukuran 4×4 meter. Lima buah bak plastik berisi penuh lokan hasil tangkapan dari sungai berada di salah satu sudut ruangan.
Lokan-lokan tersebut, lanjut Oswari, merupakan hasil tangkapan warga. Sebelum diolah menjadi rendang, lokan harus mendapatkan perlakuan khusus.
“Lokan yang baru dikumpulkan akan direndam selama dua malam satu hari. Ini dilakukan agar lumpur di perut lokan keluar. Setelah itu, lokan tersebut dibuka satu per satu untuk diambil dagingnya,” ungkap Oswari.
Setelah daging lokan dikumpulkan, lalu dicuci dan direbus. Setelah direbus, dicuci kembali sampai empat kali. Barulah daging lokan tersebut siap dimasak layaknya memasak rendang umumnya.
“Prinsip dasar bumbunya sama dengan rendang daging, menggunakan santan kelapa, serai, daun salam, dan seterusnya. Setelah itu, baru daging lokan dimasak rendang selama 3 jam,” tuturnya.
Terima pesanan dari luar negeri
Oswari mengaku, dirinya sudah menjalani usaha tersebut sejak 5 tahun lalu. Awalnya, dia sendiri merupakan pencari lokan di sungai.
Namun, dia berkeinginan mendapatkan nilai lebih dari lokan, maka dia mencoba memasak rendang lokan.
Rasa rendang lokan buatan Oswari menggugah selera. Rasa kenyal daging lokan dalam baluran bumbu rendang memperkaya cita rasa yang hadir di lidah di sela bumbu gurih rendang.
Dalam satu bulan, apalagi menjelang lebaran, Oswari mengaku bisa menghabiskan 300-400 kilogram rendang lokan. Pesanan rendang itu berasal dari seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.
“Pesanan umumnya dari seluruh Indonesia, ada juga dari luar negeri seperti China, Amerika. Kalau ke luar negeri, umumnya perantau dari Bengkulu yang rindu masakan rendang lokan,” ucapnya.
Saat ini, rendang lokan dijadikan oleh Pemerintah Kabupaten Mukomuko sebagai sajian kuliner khas daerah itu.
Sementara, untuk harga, dibanderol Rp140 ribu per kilogram atau mengalami kenaikan Rp20 ribu per kg. Harga jual sambal lokan mengalami kenaikan karena pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Meskipun harganya mengalami kenaikan dibandingan sebelumnya, namun tidak mempengaruhi minat warga dari dan luar daerah itu untuk membeli menu tradisional itu.
Kuliner khas daerah masih tetap diminati oleh konsumen karena rasa makanan itu dari dulu sampai sekarang masih tetap sama.
Rasa sambal lokan itu tetap sama karena cara pengolahan dan memasak kuliner warisan turun-temurun tersebut tidak berubah dari dulu hingga sekarang menggunan cara tradisional, yakni dimasak menggunakan kayu bakar.
(adh/kom)