PHRI Sulsel: Permainan Harga OYO dan Reddoorz Terlalu Liar
Klik nusae- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Sulawesi Selatan segera mengambil langkah tegas terhadap distribusi online dua operator online OYO dan Reddoorz. Mereka dianggap telah melakukan permainan harga yang tak wajar.
“Iya,dalam waktu dekat ini kami akan membahas persoalan ini dengan pemerintah setempat. Sebab kami liat,permainan harganya sudah liar, bahkan kadang dibawah logika,” demikian disampaikan Ketua PHRI Sulawesi Selatan,Anggiat Sinaga kepada Klik nusae,Minggu (23/6/2019).
Menurut Anggiat,memang harus ada regulasi dari pemerintah untuk mengatur masalah distribusi online,khususnya terhadap dua operator ini yang dinilai terkadang tidak memperhatikan kaidah bisnis yang lazim berlaku.
Keberadaan OYO dan Reddoorz mulai mendapat resistensi dari para pemilik hotel,resort lainnya karena dinilai “merusak” harga pasaran.
Apalagi mereka juga mengambil beberapa homestay yang secara legalitas belum memiliki izin,namun disamakan dengan hotel bintang.
Tak jarang,ada juga beberapa pelanggan yang mendapati harga terlalu tinggi, terutama saat periode Peak Season, kamar hotel bisa dijual mencapai jutaan lebih,sedangkan normalnya hanya di kisaran 300-400 ribu.
“Ini kan secara spikologis sangat mempengaruhi pemilik property. Oleh sebab itu,kami serius mempertimbangkan kerjasama dengan operator seperti ini. Apakah perlu atau tidak. Memang dalam jangka pendek,terlihat menguntungkan, namun bagi kami yang dibutuhkan adalah sustainable. Bagaimana kalau kemudian mereka hengkang,sementara harga kamar kita sudah hancur-hancuran,” tambah Anggiat mengingatkan.
(adh)